Selasa, 22 Desember 2015

Love Or Responsibility 2

Antara cinta dan tanggung jawab
Karena janji adalah hutang
Dan hutang adalah bagian dari tanggung jawab
Dalam cinta tak perlu berjanji yang muluk muluk
Cinta memang tak sempurna, kecuali yang berasal dari Sang Pencipta
Dia selalu menjaga dan selalu menepati janji
Karena itu jika kau cinta cobalah menjaga, walaupun tak berakhir jodoh
Dan jika kau putus setidaknya kejahatan yang kau lakukan hanya menghancurkan hatinya

Love Or Responsibility

Aku tak suka menyebut itu cinta
Aku lebih suka menyebutnya tanggung jawab
Karena saat seseorang mencintaimu
Maka kau dianggap berharga baginya
Dan saat seseorang mencintaimu
Dan mungkin sulit baginya melepasmu
Cobalah untuk menghargai cinta yang telah diberi
Dan hal seperti itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu

Kamu Perlu Tahu Apa Bedanya Tertarik, Kagum, Suka, Sayang dan Cinta!

Walau mendefinisikan perasaan sangat susah, tapi setidaknya perbedaan ini bisa membantumu untuk tahu isi hatimu.”

1. Tertarik
Rasa tertarik biasanya muncul paling pertama kali. Perasaan itu biasanya menyelip muncul ketika kamu tidak sengaja melihat atau menemukan sesuatu. Rasa tertarik ini adalah perasaan yang paling mendasar sebelum kamu bisa merasa kagum sama seseorang. Kalau kamu nggak tertarik sama seseorang, kamu nggak mungkin mendekati atau mencari tahu hingga bisa kagum, bahkan hingga suka, sayang dan cinta sama seseorang.
Waktu kamu tertarik, ada satu hal kecil dari diri seseorang yang membuatmu ingin mengenal dia lebih jauh lagi. Penulis percaya, setiap orang memiliki daya tarik yang hanya dianggap menarik oleh seseorang atau sebagian orang saja. Misalnya nih, mungkin kelebihanmu adalah orang yang straight to the point. Bagi sebagian orang mungkin hal itu bukan hal yang menarik dan menyenangkan, tapi mungkin buat seseorang atau sebagian orang, mereka melihatnya sebagai daya tarikmu.
Rasa tertarik ini mudah sekali untuk pudar, apalagi bila tidak dibarengi dengan kemauan untuk mengenal orang itu lebih dalam lagi. Dengan frekuensi pertemuan dan interaksi yang minim, rasa tertarik itu mungkin akan mengapung di sana. Menjadi sekadar rasa tertarik, tanpa bisa bertumbuh menjadi rasa kagum

2. Kagum
Rasa kagum itu bisa muncul kapan saja, dimana saja, sama siapa saja dan biasanya muncul setelah rasa tertarik muncul. Rasa kagum nggak terbatas hanya sama lawan jenis, tapi kamu juga bisa kagum sama temanmu yang sesama jenis. Rasa kagum biasanya muncul setelah kamu tertarik sama seseorang. Kamu jadi kagum karena orang itu memiliki kelebihan yang menurutmu menarik.
Contohnya nih, kamu bisa saja kagum sama cowok yang cakep dan tampan atau cewek berparas cantik dan anggun , kamu bisa juga kagum sama pemain gitar yang baru kamu lihat di konser, walau kamu nggak kenal siapa orang itu atau pun bagaimana kebiasaannya sehari-hari setelah kamu tertarik melihat permainan gitarnya yang lihai. Kamu juga bisa saja kagum dengan temanmu yang baru selesai presentasi dengan flawless dan berhasil meyakinkan dirimu serta seisi ruangan bahwa pemikirannya itu super keren.
Biasanya, rasa kagum ini sifatnya sementara. Ketika kamu menemukan seseorang yang dapat membuatmu berdecak kagum lebih keras, maka rasa kagummu pada orang yang lama bisa saja hilang. Tapi ingat lho, guys, rasa kagum itu juga benih dari cinta, yang kalau disirami secara rutin dan teratur bisa bertumbuh.
Bedanya kagum sama rasa lainnya? Saat kamu mengagumi seseorang, kamu akan selalu memperhatikan sisi atau kulit luarnya. Kamu hanya sebatas senang dengan apa yang ia lakukan dan ketika ada sisi buruk dari dirinya yang kamu temukan, rasa kagummu juga bisa hilang. Ketika seseorang itu tidak mencapai ekspektasimu, maka ucapkan sampai jumpa dengan orang itu.

3. Suka
Ketika kamu sudah tertarik dan kagum sama seseorang, lama kelamaan kamu bisa suka sama orang tersebut. Bagaimana bisa? Tidak ada penjelasan ilmiah di balik pernyataan ini tapi, satu hal yang penulis pegang pasti. Bila rasa kagum itu terus bertambah setiap waktunya, maka lama kelamaan secara tidak sadar, rasa suka bisa bertumbuh juga. Mungkin awalnya kamu kagum karena sifatnya yang super pengertian. Kamu heran karena ternyata di dunia ini masih ada sosok yang bisa mengerti dirimu yang memang mudah panik. Setiap hari ada saja yang membuatmu kagum, kamu membuka lapis demi lapis hal yang menarik tentang dirinya dan secara tidak sadar, kamu suka padanya.
Kamu ingin dia jadi milikmu. Kadang rasa suka itu sifatnya egois karena secara tidak sadar, kita menuntut orang lain untuk tetap berlaku seperti yang telah dia lakukan sebelumnya. Melakukan hal-hal yang membuat kita suka padanya. Kadang di tahap suka ini, kamu merasa sudah mengenal orang itu sepenuhnya. Tapi pada kenyataannya, masih banyak ‘sisi lain’ dari orang itu yang belum kamu ketahui. Kenyataannya, banyak orang yang setelah tahu ‘sisi lain’ tersebut, mereka memutuskan untuk mundur dari medan pertempuran.

4. Sayang
Rasa sayang ini porsinya lebih besar dari rasa suka. Kalau di depot-depot, bisa dibilang rasa sayang itu porsi jumbo. Rasa sukamu sudah terakumulasi dan kini berubah menjadi rasa sayang. Rasa ingin memiliki, rasa ingin menghabiskan waktu bersama. Kamu bisa dibilang sayang seseorang saat kamu sadar ingin bertemu dengan dirinya setiap hari karena kamu senang dan nyaman di sisinya.
Kamu merasa sayang padanya saat kamu melihat dia dari hatimu, bukan sekadar kulit luarnya saja. Kamu tahu sifat-sifat jeleknya dan berusaha untuk menemukan solusi untuk dirimu pribadi dan juga dirinya. Ketika kamu sayang seseorang, kamu bakalan berusaha supaya kalian berdua bisa bersatu, saling memiliki selamanya. Sebisa mungkin kamu akan menjadi yang terbaik untuknya dan berharap dia juga akan menjadi yang terbaik untuk dirimu.
Secara tidak langsung, ada tuntutan walau kesannya lebih halus dan rapi.

5. Cinta
Ini dia nih kasta tertingi dari perasaan seseorang di dunia. Nggak ada yang lebih tinggi lagi dari kata C-I-N-T-A. Ketika kamu sudah bertemu cinta, kamu juga akan bertemu dengan yang namanya pengorbanan. Karena tidak ada cinta yang benar-benar nyata di dunia ini tanpa pengorbanan. Jangan langsung percaya ketika seseorang berkata, “Aku cinta padamu” karena kalau dia tidak menunjukkannya lewat tindakan nyata (sebuah pengorbanan), maka semuanya sia-sia.
Ketika kamu merasakan cinta, kamu akan (bahkan wajib) memberikan 100 persen dari yang kamu miliki. Ketika kamu tahu apa yang namanya cinta, kamu tidak akan menuntut dia memberikan balasan. Mengapa? Alasannya ada dua. Pertama, karena kamu cinta pada orang itu dan cinta tidak menuntut. Kedua, karena cinta tidak menuntut, cinta hanya mengharapkan. Kamu akan menunggu, walau kadang kamu tahu penantianmu bakal sia-sia.
Kamu akan tetap memperhatikannya, walau kamu tahu dia memperhatikan orang lain. Kamu tetap memandangnya, walau kamu tahu di bola matanya ada sosok lain yang ia dambakan. Karena cinta berada di kasta paling tinggi, tidak heran tantangannya juga sangat besar.
Kamu yang mengerti cinta, berarti kamu juga mengerti ketika seseorang menjadi duniamu. Seakan-akan, dia jadi gravitasi yang selalu membuatmu jatuh berulang-ulang. Walau ada rasa sakit, tapi kamu indahkan karena dialah yang menjadi pusat duniamu.

Published by Azka Pradipta Pramudya 12 Maret 2015. 18:08

http://www.idntimes.com/azka/kamu-perlu-tahu-apa-bedanya-tertarik-kagum-suka-sayang-dan-cinta

Minggu, 13 Desember 2015

Tentang Emosi

Ini tentang emosimu
Saat kau sedih
Dan kau menangis
Saat kau senang
Dan mulai tertawa
Saat kau marah
Dan mulai menjauh
Saat kau takut
Dan mulai mendekat
Saat kau yakin
Dan tersenyum lebar
Saat kau ragu
Dan kaupun berlalu
Saat kau tenang
Dan hidup terus berjalan
Ya, ini emosimu
Ini tentang rasamu
Ini tentang dirimu
Yang timbul dari hati
Karena hati itu cermin
Dari hati kau pantulkan
Semuanya itu
Dari bahasa dirimu
Kau ungkap semua itu
Ini kamu
Kamu mungkin tertutup
Tapi biarkan hatimu terbuka
Kau mungkin terluka
Tapi ingat juga
Bahwa kamu manusia
Tak bisa selalu sedih
Namun tak bisa selalu bahagia
Karena hidup bagaikan sebuah jalan
Kadang kau naik
Kadang kau turun
Itu emosimu
Kadang kau belok kiri
Kadang belok ke kanan
Untuk mengambil keputusan
Hidup memang tak pernah kau minta
Namun karena kau hidup maka kau harus tetap bertahan.

Tentang Emosi

Ini tentang emosimu
Saat kau sedih
Dan kau menangis
Saat kau senang
Dan mulai tertawa
Saat kau marah
Dan mulai menjauh
Saat kau takut
Dan mulai mendekat
Saat kau yakin
Dan tersenyum lebar
Saat kau ragu
Dan kaupun berlalu
Saat kau tenang
Dan hidup terus berjalan
Ya, ini emosimu
Ini tentang rasamu
Ini tentang dirimu
Yang timbul dari hati
Karena hati itu cermin
Dari hati kau pantulkan
Semuanya itu
Dari bahasa dirimu
Kau ungkap semua itu
Ini kamu
Kamu mungkin tertutup
Tapi biarkan hatimu terbuka
Kau mungkin terluka
Tapi ingat juga
Bahwa kamu manusia
Tak bisa selalu sedih
Namun tak bisa selalu bahagia
Karena hidup bagaikan sebuah jalan
Kadang kau naik
Kadang kau turun
Itu emosimu
Kadang kau belok kiri
Kadang belok ke kanan
Untuk mengambil keputusan
Hidup memang tak pernah kau minta
Namun karena kau hidup maka kau harus tetap bertahan.

Jumat, 11 Desember 2015

Mencari Kejujuran

Entah dimana kau berada
Karena ku hanya mendengar
Dan ku hanya ingin tahu
Atau kau bagaikan gula yang
Larut dalam samudra nan asin
Mengapa masih tertutup?
Mengapa masih tersembunyi?
Mengapa ku harus tahu?
Jika pada akhirnya kau hanya bayang semu
Akankah kau timbul?
Akankah kau muncul?
Ku tak ingin habiskan hidupku hanya tuk mencarimu
Mungkin kau akan jadi bahagiaku
Tapi jangan kau buatku menyerah tuk mencarimu
Karena di tempat lain bisa ku temukan yang lebih
Namun jika kau hanya akan jadi penyebab kesedihan
Mengapa kau harus kuketahui?

Minggu, 06 Desember 2015

Beban Pikiran

Entahlah, saat sendiri saya berpikir tapi pikiran saya tertuju pada cewek.
Saya benci memikirkan hal seperti ini, memikirkan seseorang yang bahkan saya tidak tahu dia memikirkan saya atau tidak.
Saya berpikir sendiri mengapa saya tidak begitu memikirkan orang tua atau anggota keluarga saya yang sebenarnya lebih peduli pada saya ketimbang cewek yang hanya membuat saya ngarep.
Buruknya lagi adalah saya tidak tahu cara mengalihkan agar pikiran ini lebih berfokus pada hal positif.
Saya sendiri bingung mengapa saya kurang suka membaca Kalam Ilahi dan lebih suka mengalihkan diri ke @wifi.id hanya untuk sekedar membuka jejaring sosial yang bahkan sebenarnya hanya berisi orang-orang yang oleh jejaring sosial itu disebut "Teman", teman di dunia maya tak bisa selalu membantu, apalagi di dunia maya siapapun bebas menjadi dirinya yang lain atau bahkan menjadi anonymous.
Ya, saya memang tidak begitu peduli dengan teman-teman saya, bahkan saat saya ditawari bantuan oleh mereka saya lebih cenderung menolak mereka karena menurut saya hasil yang saya dapatkan melalui usaha sendiri lebih berarti.
Seperti kemarin (5 Desember 2015), sebenarnya kemarin adalah hari pengumpulan tugas struktur data, dimana kami disuruh mempraktikkan pascal dan file codingnya diserahkan pada dosen, tugasnya diberikan hari senin dan hari sabtu kemarin pada jam 13.00 adalah batas pengumpulan tugas tersebut dan saya memilih tidak mengumpulkan karena charger laptop rusak, ada teman saya yang menawarkan codingnya, ya.... dan semua "teman" saya menggunakan coding yang sama, mereka hanya tinggal memasukkan nama dan NIM mereka dalam coding itu dan masalahpun teratasi.
Saat berpikir tentang seorang "teman", kadang saya bertanya "sebenarnya aku ini pantas jadi temanmu atau tidak?", temanmu yang satu ini terlalu terbiasa alias terlalu sering sendiri karena tak terlalu merasa berharga.
"Jika memang aku temanmu, apa yang pernah aku berikan?", ya, karena aku terlalu pelit untuk berbagi.
"Terkadang candaanku berlebihan terhadapmu, mengapa kau tidak menjauh?", temanmu yang satu ini hampir bukan teman yang bisa kau ajak bercanda atau kau candai, ia terlihat polos namun dia terlalu rapuh akan kata-kata.
"Sebahagia apa kamu saat jadi temanku?", karena aku bahkan hampir sangat sulit tertawa dan lebih cenderung membuatmu kesal.
"Apakah aku cukup baik untukmu?", karena aku tahu aku bukan orang baik.
"Tidakkah aku terlalu merepotkanmu saat ku butuh bantuan?", maaf jika seandainya suatu saat kau menyesal saat kau sudah membantuku.
Saya memang suka sendiri, namun saya juga sadar saya juga manusia, makhluk sosial yang butuh teman dan saya juga sadar bahwa saya sebenarnya tidak bisa kalau sendiri, namun saya lebih suka menyerahkan urusan hidup saya pada Allah, karena jika memang manusia tidak bisa membantu saya, saya masih punya Dia untuk saya mintai bantuan.
Percayalah kawan, jika suatu saat aku bisa melakukan sesuatu sendiri maka memang itulah yang Allah kehendaki, namun jika suatu saat aku minta tolong padamu maka aku merasa kau pilihan yang Dia berikan, namun jika seandainya kau memang tak mampu membantu maka aku mengerti bahwa Dia sedang membuatku lebih berharap pada-Nya daripada berharap pada manusia.
Tidak kawan, aku masih makhluk sosial dan pasti memerlukanmu, namun kau mungkin bertanya mengapa aku lebih suka sendiri? Bukan begitu kawan, aku hanya terlalu memikirkan diriku dan khawatir jika aku suatu saat menyakitimu atau orang lain, Maafkan aku jika terlalu egois, dan Terima Kasih atas semua yang kau lakukan........
Sekarang biar kutenangkan hati dan pikiran ini karena kutahu hidupku tetap harus berjalan dan tak bisa terus begini.