Senin, 29 Agustus 2016

Fate - The Collection

Setelah Review Game Fate, kali ini An's akan membahas tentang kelanjutan dari game Fate yang sudah An's bahas bulan lalu. kali ini An's cuma nyebutin cerita dibalik gamenya tanpa review. di akhir bahasan ada link download bagi yang mau download gamenya.
Yup.... ini dia :

Fate Undiscovered Realms
(2008)
Sang pahlawan sudah melaksanakan tugas dan merayakan kemenangannya. Namun saat perayaan muncul seorang pria tua dan aneh. Dia membujuk sang pahlawan untuk mengikutinya dan memberitahukan bahwa kekuatan besar dan jahat lainnya sudah bangkit. Dia menipu sang pahlawan, lalu membuka buku takdir (Book of Fate) dan mengambil kekuatannya. Sang pahlawan kini harus menghentikan musuh barunya dengan menjelajahi ruang bawah tanah (dungeon) di Druantia, dunia hutan berlumut dan terowongan kering, dan Typhon, Gurun yang beku dan sangat dingin.
Gamenya bisa didownload DISINI





Fate The Traitor Soul
(2009)
Dalam game ini, Tokoh yang dipilih oleh si pemain menerima tantangan dari pelancong misterius di Kuil Takdir (Temple of Fate) dan harus mengalahkan Nemesis dan anak buahnya yang disebut "The Phur" jauh di kedalaman ruang bawah tanah yang disebut Ruang Percobaan (Chamber of Trials).
Sebagai tambahan dari karakter manusia dari game-game Fate sebelumnya, pemain juga memiliki pilihan untuk memilih Orc, Cogger (cyborg yang terinspirasi dari steampunk), atau Shadow Elf sebagai tokoh pemainnya.
Gamenya bisa didownload DISINI






Fate The Cursed King
(2011)
Ini adalah seri terakhir dari game Fate, kali ini tokoh si pemain harus bertarung melewati ruang bawah tanah yang luas dan beragam dengan tujuan menghancurkan kutukan yang mengancam kota. sesuaikan kemampuan bertarung dan kemampuan sihir, dan rekrut sekutu yang dikontrol oleh AI untuk bertarung bersama. akankah kutukannya berhasil dihancurkan, atau akankah kota Ekbatan terkutuk selamanya?
Gamenya bisa didownload DISINI










Rabu, 24 Agustus 2016

Mantan bukan Alasan

Mantan
Ya, kata ini pasti mengingatkan anda tentang sosok lawan jenis yang meninggalkan anda atau yang anda tinggalkan dan anda mengakui bahwa ia meninggalkan anda/ditinggalkan oleh anda.
Definisi yang saya sebutkan tadi mungkin kurang tepat tapi semoga anda bisa mengerti apa itu mantan. Tapi postingan kali ini bukan bermaksud untuk mengingatkan anda tentang  dia yang telah meninggalkan anda atau anda tinggalkan. Jadi intinya mantan itu adalah lawan jenis yang telah pergi dari sisi anda. oh ya, lawan jenis disini tidak termasuk bagian dari keluarga (saya tidak akan menyebutkan lebih panjang).
Tapi postingan kali ini lebih berpihak pada anda yang ditinggalkan karena jika anda termasuk orang yang meninggalkan (khusus cowok) maka anda sudah hebat.
Kembali ke pokok bahasan, bicara tentang anda yang telah ditinggalkan olehnya, anda tidak perlu bersedih karena hidup bukan melulu tentang dia. Kebahagiaan tidak di situ saja dan tidak berbentuk seperti itu saja, keluarlah dan temukan kebahagiaan. Mungkin bukan pacar baru tapi mungkin teman baru, aktivitas baru, hidup baru hingga akhirnya akan sisakan kenangan bahagia seolah anda tak pernah patah hati. Ya, memang butuh waktu untuk memulai itu semua, intinya adalah you gotta move, man.Kehilangan dia bukan alasanmu untuk berhenti hidup, masih ada kebahagiaan walau mungkin kau akan temukan rasa sakit yang baru. Tapi ingatlah, sakitlah yang membuatmu tumbuh karena No Pain, No Gain, tapi jangan tularkan sakit hatimu pada orang lain so keep calm and let it go and flow. Hidup memang tak adil, tapi itu tak harus memberhentikanmu untuk tetap maju dan menjadi lebih baik. Nikmati hidup walau penuh rasa sakit, bukan karena kita masokis tapi kalau tak pernah merasakan sakit kau akan jadi seperti apa?. Kehilangan tidak mengajarkanmu bahwa sesuatu yang kau pegang adalah sesuatu yang suatu saat akan lepas, jadi kehilangan tak harus jadi masalah, sesuatu yang kau pertahanakan bisa saja pergi kapanpun itu digariskan. Jadi jangan khawatir, jika kau tak memiliki teman, kau masih memiliki Tuhan agar rasa sakitmu bisa terlampiaskan.
Dan hanya sampai disini kurangkai ketikan, karena ada sesuatu untuk diselesaikan.